top of page

Perbedaan Akrual Basis dan Kas Basis


gambar sebuah laptop yang menampilkan beberapa gambar, di atasnya terdapat buku yang dibuka dan ditahan dengan pena di bagian tengah bukunya. di samping laptop ada gelas yang berisi air.
Memahami Perbedaan Akrual Basis dan Kas Basis dalam Akuntansi

Dalam dunia akuntansi, cara mencatat transaksi keuangan dapat dilakukan dengan beberapa metode. Dua metode yang paling umum digunakan adalah akrual basis (accrual basis) dan kas basis (cash basis). Masing-masing memiliki karakteristik dan penerapan yang berbeda, yang pada akhirnya memengaruhi bagaimana laporan keuangan suatu perusahaan disusun. Artikel ini akan membahas secara lebih mendalam perbedaan antara kedua metode tersebut dengan bahasa yang lebih mudah dipahami.


Apa Itu Akrual Basis?

Akrual basis adalah metode pencatatan akuntansi di mana transaksi keuangan diakui dan dicatat pada saat transaksi tersebut terjadi, bukan saat uang diterima atau dibayarkan. Metode ini mencerminkan keadaan keuangan perusahaan yang sebenarnya, karena semua pendapatan dan diakui pada periode waktu terjadinya, bukan pada saat kas masuk atau keluar.


Contoh Penerapan Akrual Basis

  • Penjualan: Misalnya, sebuah perusahan menjual barang senilai Rp1.000.000 ada tanggal 1 Januari, tetapi pembayarannya baru diterima pada tanggal 1 Februari. Dengan metode akrual basis, pendapatan Rp1.000.000 tersebut akan diakui pada bulan Januari, saat pejualan terjadi, meskipun uangnya baru diterima sebulan kemudian.

  • Pembelian: Misalnya, perusahaan membeli bahan baku senilai Rp500.000 pada tanggal 15 Januari dengan syarat pembayaran dalam 30 hari. Dalam akrual basis, biaya pembelian ini akan diakui pada bulan Januari, saat bahan baku diterima, bukan pada saat pembayaran dilakukan pada bulan berikutnya.


Apa Itu Kas Basis?

Kas basis adalah metode pencatatan akuntansi yang lebih sederhana dibandingkan akrual basis. Dalam metode ini, transaksi hanya dicatat ketika ada aliran kas masuk (penerimaan uang) atau keluar (pembayaran uang). Ini berarti pendapatan diakui hanya ketika uang benar-benar diterima, dan biaya diakui ketika uang benar-benar dibayarkan.


Contoh Penerapan Kas Basis

  • Penjualan: Melanjutkan contoh sebelumnya, jika perusahaan menggunakan metode kas basis, pendapatan Rp1.000.000 dari penjualan pada tanggal 1 Januari baru akan diakui pada bulan Februari, saat uang diterima, bukan pdaa bulan saat penjualan terjadi.

  • Pembelian: Untuk pembelian bahan baku senilari Rp500.000 pada tanggal 15 Januari, biaya tersebut baru akan diakui pada bulan Februari ketika pembayaran dilakukan, bukan pada bulan saat bahan baku diterima.


Pemahaman tentang akrual basis dan kas basis sangat penting bagi pengelolaan keuangan perusahaan. Akural basis memberikan gambaran yang lebih akurat mengenai kondisi keuangan perusahaan dengan mencatat transaksi pada saat terjadinya, sedangkan kas basis lebih sederhana namun mungkin tidak sepenuhnya mencerminkan situasi keuangan yang sebenarnya. Dalam praktiknya, banyak perusahaan besar yang menggunakan metode akrual basis untuk menyusun laporan keuangan mereka, karena lebih sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Namun, untuk bisnis kecil yang transaksinya sederhana, metode kas basis bisa menjadi pilihan yang praktis dan mudah diterapkan.

Comments


bottom of page